Alam menyediakan sumber dayanya yang melimpah untuk diberdayakan. Potensi besar yang sayang jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jika dibiarkan, perlahan Ia akan punah, mati, dan sia-sia. Menteri Pertanian (2010) mengatakan Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia menjadi produsen produk pertanian organik terbesar di dunia. Tuntutan pasar global terhadap produk pertanian organik sangat besar.
Pertanian organik tentunya didukung oleh komponen organik lainnya, seperti pestisida nabati yang ramah lingkungan. Bahan-bahan dasar pembuatan pestisida nabati (Pesnab) bisa menggunakan akar, daun, batang, atau buah pada tanaman. Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan cara pembuatannya:
- DAUN PEPAYA
Daun pepaya satu ini mudah sekali ditemukan. Bahkan hampir di setiap rumah memiliki tanaman pepaya. Bahan pesnab yang digunakan ada pada daunnya.
Cara membuat:
Iris daun pepaya sebanyak 1 kg. Rendam ke dalam air 10 liter. Tambahkan 2 sendok makan dan 50 gram deterjen cair 50 gram. Aduk sampai merata dan diamkan semalaman. Keesokan harinya saring larutan dengan saringan atau kain.
Aplikasi :
Semprotkan langsung pada tanaman yang terkena hama tanpa dicampur air. Gunakan handsprayer sebagai alat semprot. Pesnab daun pepaya ini dapat digunakan untuk pengendalian hama ulat dan pengisap.
- BUMBU DAPUR : (Bawang putih, kunyit, lengkuas, sereh)
Bumbu-bumbu tersebut mudah sekali ditemukan di dapur. Namun ternyata selain dijadikan pelengkap cita rasa masakan, bisa juga digunakan sebagai pestisida nabati. Pestiida nabati dengan bahan bumbu dapur dapat mengendalikan hama seperti semut, laba-laba, lalat buah, thrips, tungau (Mite), kutu kebul (Bemisia tabaci), penggorok daun jenis ulat, belalang, dan jangkrik. Adapun bahan yang digunakan, yaitu bawang putih 1 ons, kunyit 1 ons, lengkuas 3 ons, sereh 3 batang, dan merica secukupnya.
Cara Membuat:
Tumbuk semua bahan sampai hancur. Tambahkan 1 liter air dan didihkan sebentar. Setelah itu pindahkan ke ember atau wadah. Tuangkan sabun deterjen cair secukupnya. Aduk hingga merata lalu dinginkan. Saring menggunakan kain halus agar tidak menyumbat penyemprotan.
Aplikasi:
Setiap 100-200 cc larutan bahan tambahkan air 3 s/d 4 liter air. Semprotkan pada tanaman yang terkena hama.
- DAUN SIRSAK
Sirsak mudah sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sirsak juga dapat digunakan sebagai bahan pesnab untuk mengendalikan hama aphis, ulat, ulat tritip (Plutella xylostella), lalat buah, dan kumbang labu merah.
Cara membuat:
Rebus 500 gram daun sirsak ke dalam 1-2 liter air sampai mendidih. Sisahkan air seperempatnya. Saring sisa larutan tersebut, lalu dicampur dengan 10-15 liter air. Larutan ini sudah bisa disemprotkan pada hama tanaman.
Aplikasi:
Semprotkan larutan pada hama tanaman. Untuk 1 m2 gunakan 0,5-0,75 gram daun sirsak segar.
- DAUN MIMBA
Mimba berasal dari India. Seringkali digunakan sebagai obat kesehatan manusia dan insektisida atau pestisida nabati tanaman. Daun ini juga terdapat cukup banyak di Indonesia. Kegunaan pesnab daun mimba untuk mengendalikan hama ulat tritip, ulat tanah, ulat grayak, tungau, thrips, lalat putih, dan semut.
Cara membuat:
Daun mimba sebanyak 1-2 kg ditumbuk hingga halus. Masukkan bahan ke dalam ember. Tambahkan 2-4 liter air. Tutup menggunakan kain selama 1-2 hari. Saring, lalu larutan siap digunakan.
Apilkasi:
Tambahkan 1 liter larutan dengan 9 liter air. Untuk perekat dalam penyemprotan, tambahkan 100 gram sabun. Aduk hingga merata. Larutan siap digunakan pada tanaman yang terkena hama.
Penulis : Tri Umi Asni
Rujukan :